Dapatkan harga terbaik, konsultasi terbaik & keamanan produk di sini

TSS Singkatan dari Apa dan Apa Dampaknya pada Air Bersih? Mengukur Jumlah Padatan Tersuspensi dengan Satuan ppm, Komponen TSS, Media untuk Menurunkan TSS adalah Pasir Silika dengan Menyaring secara Mekanis

Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting
Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting
  1. TSS Singkatan dari Apa dan Apa Dampaknya pada Air Bersih?
  2. TSS Mengukur Apa? TSS Mengukur Jumlah Padatan Tersuspensi dengan Satuan ppm dan Merupakan Ukuran Parameter Kualitas Air yang Penting untuk Operasi Pengolahan Air Limbah dan Kesehatan Lingkungan
  3. Apa Saja yang Termasuk TSS? Mayoritas Total Padatan Tersuspensi Terdiri dari Bahan Anorganik; Namun, Alga dan Bakteri Juga Dapat Dianggap TSS
  4. Media untuk Menurunkan TSS pada Air adalah Pasir Silika dengan Menyaring Secara Mekanis

TSS Singkatan dari Apa dan Apa Dampaknya pada Air Bersih?

TSS adalah singkatan dari Total Suspended Solids, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Total Padatan Tersuspensi. TSS mengacu pada jumlah padatan yang terdapat dalam air yang tidak larut dan tetap berada di suspensi. Padatan ini bisa berupa partikel-partikel kecil dari bahan organik dan anorganik yang terdistribusi dalam air. TSS diukur dalam satuan milligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Mengetahui kadar TSS sangat penting karena berpengaruh langsung pada kualitas dan kesehatan lingkungan air.

Pengertian TSS

Padatan tersuspensi dalam air termasuk segala jenis material padat yang tidak larut dan dapat terlihat dengan mata telanjang atau dengan bantuan alat optik seperti mikroskop. TSS dapat mencakup berbagai jenis bahan, mulai dari butiran tanah, debu, pasir, hingga sisa-sisa organik seperti daun dan alga. Karena padatan ini tetap berada di suspensi, ia dapat menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam tubuh air, memengaruhi proses fotosintesis di bawah permukaan, dan mempengaruhi kesehatan ekosistem air secara keseluruhan.

Sumber-Sumber TSS

Sumber TSS dalam air dapat berasal dari berbagai kegiatan manusia dan proses alamiah, antara lain:

  • Aktivitas Industri: Industri seperti pengolahan makanan, tekstil, dan tambang dapat melepaskan padatan ke dalam saluran pembuangan yang akhirnya masuk ke badan air.
  • Pertanian: Erosi tanah akibat aktivitas pertanian, seperti penggunaan pupuk dan pestisida, seringkali mengakibatkan padatan tersuspensi yang masuk ke sungai dan danau.
  • Pembangunan: Kegiatan konstruksi dan pembangunan infrastruktur dapat menghasilkan debu dan partikel kecil yang terbawa ke badan air oleh aliran permukaan.
  • Kegiatan Rumah Tangga: Limbah rumah tangga dan sedimen dari halaman juga dapat menyumbang pada peningkatan kadar TSS di air.

Dampak TSS pada Air Bersih

Kadar TSS yang tinggi dalam air dapat memiliki berbagai dampak negatif, baik untuk lingkungan maupun untuk manusia. Berikut adalah beberapa dampak utama:

  • Kesehatan Ekosistem: Partikel padat yang tinggi dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari, yang penting untuk fotosintesis tanaman air dan alga. Ini dapat mengganggu rantai makanan dan mengurangi oksigen terlarut di dalam air.
  • Pengaruh pada Kualitas Air: Air dengan kadar TSS tinggi cenderung keruh dan tidak jernih, yang dapat mempengaruhi rasa, bau, dan penampilan air. Ini juga dapat menyulitkan proses pengolahan air untuk konsumsi.
  • Kerusakan Infrastruktur: Padatan yang tersuspensi dapat menyebabkan penumpukan pada sistem pipa dan filter, memperpendek umur perangkat dan meningkatkan biaya perawatan.
  • Risiko Kesehatan: Beberapa padatan tersuspensi dapat membawa patogen atau bahan kimia berbahaya yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia jika terpapar atau dikonsumsi.

Standar Kualitas Air

Untuk mengecek kualitas air tetap terjaga, berbagai regulasi dan standar ditetapkan oleh lembaga terkait. Misalnya, standar kualitas air untuk air bersih umumnya menetapkan batas maksimum kadar TSS. Dalam banyak kasus, batas ini ditetapkan pada 50 mg/L. Mematuhi standar ini penting untuk mengecek bahwa air yang digunakan untuk konsumsi, rekreasi, atau keperluan industri memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan.

Monitoring dan Pengendalian TSS

Monitoring kadar TSS secara rutin sangat penting dalam pengelolaan kualitas air. Ini biasanya dilakukan dengan mengambil sampel air dan menganalisisnya menggunakan teknik laboratorium yang sesuai. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:

  • Filtrasi: Menyaring sampel air melalui filter dengan ukuran pori tertentu dan menimbang residu padat yang tertinggal.
  • Gravimetri: Mengukur berat padatan kering setelah pengeringan sampel air pada suhu tinggi.
  • Optik: Menggunakan alat pengukur kekeruhan atau turbidimeter yang dapat memberikan estimasi kadar TSS berdasarkan seberapa banyak cahaya yang tersebar atau terhambat oleh padatan.

Setelah identifikasi dan pengukuran, langkah-langkah pengendalian dapat diterapkan, seperti penggunaan sistem filter atau pemrosesan tambahan untuk mengurangi kadar TSS. Upaya pengendalian ini bertujuan untuk melindungi kualitas air dan mengecek bahwa padatan tersuspensi tidak mencapai tingkat yang dapat membahayakan lingkungan atau kesehatan manusia.

Dengan pemahaman yang baik tentang TSS, dampaknya, serta metode pengendaliannya, kita dapat lebih efektif dalam menjaga kualitas air dan mengecek lingkungan yang sehat dan aman.

TSS Mengukur Apa? TSS Mengukur Jumlah Padatan Tersuspensi dengan Satuan ppm dan Merupakan Ukuran Parameter Kualitas Air yang Penting untuk Operasi Pengolahan Air Limbah dan Kesehatan Lingkungan

TSS, atau Total Suspended Solids, adalah parameter penting dalam pengukuran kualitas air yang mengukur jumlah padatan yang tidak larut dalam air dan tetap berada dalam suspensi. Pengukuran TSS dilakukan dengan satuan milligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Padatan ini terdiri dari berbagai jenis material yang dapat mempengaruhi kualitas dan penggunaan air secara keseluruhan.

Definisi TSS

Padatan tersuspensi (TSS) mengacu pada partikel-partikel kecil yang terdapat dalam air yang tidak larut dan tetap berada di suspensi, atau mengapung, dalam cairan. Partikel ini tidak dapat disaring atau dihilangkan dengan mudah menggunakan metode filtrasi standar. Beberapa contoh padatan tersuspensi termasuk:

  • Debu: Partikel kecil yang terbang dari tanah dan permukaan lain yang masuk ke dalam air.
  • Tanah: Butiran tanah yang terbawa oleh aliran permukaan atau erosi.
  • Sisa Organik: Seperti daun, alga, dan sisa-sisa tanaman yang membusuk.
  • Bakteri dan Mikroorganisme: Partikel biologis yang dapat mempengaruhi kesehatan air dan ekosistem.

Pengukuran TSS

Pengukuran TSS melibatkan beberapa langkah dan teknik laboratorium yang dirancang untuk menentukan jumlah padatan yang ada dalam sampel air. Proses pengukuran umumnya mencakup:

  • Pengambilan Sampel: Mengambil sampel air dari lokasi yang representatif, mengecek bahwa sampel tersebut mewakili kondisi air secara keseluruhan.
  • Filtrasi: Mengalirkan sampel air melalui filter dengan ukuran pori tertentu untuk menangkap partikel-partikel padat. Filter ini kemudian ditimbang untuk menentukan berat padatan yang tertahan.
  • Pemanasan dan Pengeringan: Beberapa metode melibatkan pemanasan filter yang telah digunakan untuk mengeringkan padatan, kemudian menimbangnya untuk mendapatkan hasil akhir.
  • Pengolahan Data: Hasil berat padatan dikonversi menjadi konsentrasi TSS dalam sampel, diukur dalam mg/L atau ppm.

Pentingnya Pengukuran TSS

Pengukuran TSS adalah parameter penting dalam penilaian kualitas air dan memiliki beberapa aplikasi kritis:

  • Pengolahan Air Limbah: Dalam industri pengolahan air limbah, memantau kadar TSS membantu menentukan efektivitas proses pengolahan dan mengecek bahwa air yang dibuang tidak mencemari lingkungan. Kadar TSS yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa proses pengolahan belum sepenuhnya efektif.
  • Kesehatan Lingkungan: TSS yang tinggi dalam badan air seperti sungai, danau, atau lautan dapat menyebabkan penurunan kualitas habitat bagi organisme akuatik. Padatan yang berlebihan dapat menghalangi penetrasi cahaya matahari, mengurangi fotosintesis, dan mengganggu rantai makanan.
  • Pengelolaan Sumber Daya Air: Memantau TSS penting untuk pengelolaan sumber daya air, termasuk untuk keperluan irigasi, industri, dan konsumsi manusia. Air dengan kadar TSS tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan meningkatkan biaya pengolahan air.

Standar TSS

Untuk menjaga kualitas air, berbagai standar dan regulasi ditetapkan terkait dengan kadar TSS. Standar ini membantu mengecek bahwa air memenuhi kriteria kesehatan dan keselamatan. Misalnya, di banyak negara, batas maksimum kadar TSS dalam air bersih biasanya ditetapkan pada 50 mg/L. Batas ini dirancang untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan, serta mengecek bahwa air tetap dalam kondisi baik untuk berbagai penggunaan.

Metode Pengolahan untuk Mengurangi TSS

Berbagai metode pengolahan digunakan untuk mengurangi kadar TSS dalam air. Metode ini termasuk:

  • Filtrasi: Menggunakan filter untuk menyaring partikel-partikel padat dari air. Filter dapat berupa media pasir, karbon aktif, atau membran dengan ukuran pori yang berbeda.
  • Koagulasi dan Flokulasi: Menambahkan bahan kimia koagulan dan flokulan untuk membantu partikel-partikel kecil mengelompok dan memudahkan penghilangan mereka dari air.
  • Sistem Sedimentasi: Menggunakan gravitasi untuk memungkinkan partikel-partikel padat mengendap di dasar tangki pengendapan sebelum air yang lebih bersih dikeluarkan dari atas.

Apa Saja yang Termasuk TSS? Mayoritas Total Padatan Tersuspensi Terdiri dari Bahan Anorganik; Namun, Alga dan Bakteri Juga Dapat Dianggap TSS

Total Suspended Solids (TSS) atau padatan tersuspensi merujuk pada berbagai jenis partikel padat yang terdapat dalam air dan tetap berada dalam suspensi. Padatan ini tidak larut dan dapat mempengaruhi kualitas dan penggunaan air. TSS terdiri dari campuran bahan anorganik dan organik yang berbeda. Memahami komponen-komponen TSS sangat penting untuk pengelolaan kualitas air dan operasi pengolahan air limbah.

Komponen Anorganik dalam TSS

Kebanyakan padatan tersuspensi dalam air terdiri dari bahan anorganik, yang merupakan partikel non-organik yang dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa komponen anorganik utama dalam TSS termasuk:

  • Debu dan Pasir: Partikel debu dan pasir berasal dari erosi tanah dan dapat terbawa oleh aliran air. Ini adalah salah satu penyumbang utama TSS, terutama di daerah dengan aktivitas tanah yang tinggi atau selama hujan deras.
  • Tanah: Butiran tanah dari area sekitar seringkali masuk ke dalam badan air melalui erosi permukaan. Tanah ini termasuk silt dan clay yang lebih kecil, yang dapat tetap tersuspensi dalam waktu lama.
  • Partikel Logam: Logam seperti besi, aluminium, dan mangan juga dapat ditemukan dalam bentuk partikel tersuspensi. Biasanya, ini berasal dari aktivitas industri atau pencemaran lingkungan.
  • Kerikil dan Batu Kecil: Partikel yang lebih besar, seperti kerikil dan batu kecil, juga bisa menjadi bagian dari TSS, terutama di daerah aliran sungai atau sungai yang berbatu.

Komponen Organik dalam TSS

Selain bahan anorganik, TSS juga mengandung berbagai bahan organik yang berasal dari makhluk hidup dan proses biologis. Komponen organik dalam TSS meliputi:

  • Alga: Alga dapat membentuk koloni dan terdispersi di dalam air, menyumbang pada total padatan tersuspensi. Saat alga mati, mereka akan terurai dan menambah beban TSS dalam air.
  • Bakteri: Mikroorganisme seperti bakteri juga dapat terjebak dalam suspensi. Bakteri ini dapat berasal dari limbah organik dan bahan organik lainnya yang terlarut dalam air.
  • Sisa-Sisa Vegetasi: Daun, ranting, dan sisa-sisa tanaman yang membusuk di dalam air juga merupakan komponen organik TSS. Bahan organik ini seringkali berasal dari lingkungan sekitar seperti hutan atau area pertanian.
  • Sisa-Sisa Hewan: Sisa-sisa hewan, termasuk kotoran dan partikel tubuh yang terlarut dari hewan, juga dapat menambah TSS dalam air. Ini seringkali terjadi di lingkungan alami seperti sungai dan danau.

Peran TSS dalam Kualitas Air

Padatan tersuspensi mempengaruhi kualitas air dalam berbagai cara. Beberapa dampaknya meliputi:

  • Penurunan Kualitas Estetika: Air dengan kadar TSS tinggi sering kali tampak keruh atau kotor, yang dapat mempengaruhi estetika dan penerimaan air untuk konsumsi manusia atau rekreasi.
  • Gangguan Terhadap Ekosistem: Partikel TSS yang tinggi dapat menyumbat insang ikan dan mengganggu organisme akuatik lainnya. Ini juga dapat mempengaruhi proses fotosintesis bagi tumbuhan air dengan mengurangi penetrasi cahaya matahari.
  • Peningkatan Biokimia: Bahan organik dalam TSS dapat terurai dan meningkatkan beban biokimia dalam air, mempengaruhi kadar oksigen terlarut dan kesehatan ekosistem.
  • Kerusakan Infrastruktur: TSS yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan sedimen dan kerusakan pada infrastruktur seperti pipa dan peralatan pengolahan air, serta meningkatkan biaya pemeliharaan dan operasional.

Pengelolaan TSS

Untuk menjaga kualitas air dan mencegah dampak negatif dari TSS, berbagai metode pengelolaan dapat diterapkan, seperti:

  • Penggunaan Media Filtrasi: Filter pasir, karbon aktif, dan media lainnya dapat digunakan untuk menyaring partikel-partikel tersuspensi dari air.
  • Koagulasi dan Flokulasi: Proses ini melibatkan penambahan bahan kimia untuk membantu partikel-partikel kecil berkumpul dan memudahkan penghilangan dari air.
  • Pengendapan: Sistem sedimentasi menggunakan gravitasi untuk memungkinkan partikel-partikel padat mengendap di dasar tangki sebelum air yang lebih bersih dikeluarkan dari atas.

Media untuk Menurunkan TSS pada Air adalah Pasir Silika dengan Menyaring Secara Mekanis

Padatan tersuspensi (TSS) dalam air dapat menjadi masalah signifikan dalam pengolahan air, baik untuk penggunaan domestik maupun industri. Salah satu metode efektif untuk menurunkan kadar TSS adalah dengan menggunakan media filter. Pasir silika merupakan salah satu media filter yang paling umum digunakan dalam proses penyaringan ini. Metode ini mengandalkan proses penyaringan mekanis untuk menghilangkan partikel-partikel padat dari air.

Apa Itu Pasir Silika?

Pasir silika, juga dikenal sebagai pasir kuarsa, adalah jenis pasir yang mengandung silika dalam bentuk mineral kuarsa. Pasir ini sangat populer digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk sebagai media filter dalam sistem penyaringan air. Pasir silika memiliki beberapa karakteristik penting:

  • Kandungan Silika Tinggi: Pasir silika mengandung lebih dari 90% silika, yang membuatnya sangat efektif dalam menyaring partikel kecil dari air.
  • Kekasaran Permukaan: Permukaan butiran pasir silika memiliki kekasaran yang memungkinkan untuk menangkap dan menahan partikel padat saat air mengalir melalui media.
  • Ukuran Butiran Beragam: Pasir silika tersedia dalam berbagai ukuran butiran, dari halus hingga kasar, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penyaringan spesifik.

Prinsip Kerja Pasir Silika dalam Penyaringan

Proses penyaringan menggunakan pasir silika bekerja berdasarkan prinsip mekanis, di mana air yang mengalir melalui lapisan pasir akan mengalami beberapa tahap penyaringan:

  • Pre-Kurangnya: Sebelum air melewati media pasir silika, biasanya dilakukan pra-penyaringan untuk menghilangkan partikel-partikel besar yang dapat menyumbat media filter.
  • Filtrasi Mekanis: Ketika air mengalir melalui lapisan pasir silika, partikel-partikel padat, seperti debu, silt, dan partikel kecil lainnya, terjebak dalam pori-pori antara butiran pasir. Pasir silika bertindak sebagai penyaring mekanis yang efektif dalam menangkap partikel ini.
  • Pemendapan: Partikel yang lebih besar akan mengendap di permukaan pasir, sementara partikel yang lebih kecil tertahan dalam pori-pori butiran pasir. Dengan cara ini, air yang keluar dari sistem penyaringan menjadi lebih bersih.

Keunggulan Pasir Silika sebagai Media Filter

Pasir silika menawarkan berbagai keunggulan sebagai media filter dalam pengolahan air:

  • Efektivitas Tinggi: Pasir silika sangat efektif dalam menghilangkan partikel padat dari air, termasuk partikel kecil yang sulit ditangkap oleh media filter lain.
  • Ketersediaan dan Biaya: Pasir silika mudah ditemukan dan relatif murah dibandingkan dengan media filter lainnya, menjadikannya pilihan yang ekonomis untuk banyak aplikasi.
  • Perawatan Mudah: Media pasir silika mudah dibersihkan dan dipelihara. Proses backwashing atau pencucian balik secara rutin dapat dilakukan untuk menghilangkan partikel yang tertahan dan mengembalikan efisiensi filter.
  • Keberagaman Ukuran: Dengan berbagai ukuran butiran yang tersedia, pasir silika dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari sistem penyaringan, memungkinkan untuk pengaturan tingkat filtrasi yang berbeda.

Aplikasi Pasir Silika dalam Sistem Penyaringan

Pasir silika digunakan dalam berbagai sistem penyaringan air, termasuk:

  • Pengolahan Air Minum: Pasir silika sering digunakan dalam sistem penyaringan untuk air minum untuk menghilangkan partikel-partikel padat yang dapat mempengaruhi rasa dan kejernihan air.
  • Pengolahan Air Limbah: Dalam pengolahan air limbah, pasir silika digunakan untuk mengurangi kadar TSS dalam air limbah sebelum dilanjutkan ke proses pengolahan berikutnya.
  • Kolam Renang: Sistem filtrasi kolam renang menggunakan pasir silika untuk menjaga kejernihan air dengan menyaring kotoran dan partikel yang mengapung di dalam air kolam.
  • Industri dan Pertambangan: Pasir silika digunakan dalam berbagai aplikasi industri untuk mengolah air yang digunakan dalam proses produksi dan pertambangan.

Pasir silika adalah media filter yang sangat efektif untuk menurunkan kadar TSS dalam air. Dengan proses penyaringan mekanis, pasir silika dapat menghilangkan berbagai partikel padat, baik yang bersifat anorganik maupun organik, dari air. Keunggulan pasir silika dalam hal efektivitas, biaya, dan kemudahan perawatan menjadikannya pilihan yang populer dalam berbagai aplikasi penyaringan. Memahami cara kerja dan aplikasi pasir silika dapat membantu dalam merancang sistem penyaringan yang efisien dan menjaga kualitas air yang optimal.

Ady Water, Supplier Pasir Silika

Ady Water adalah distributor media filter air dan media filter gas di Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales Pak Fajri: 0821 4000 2080
  • Email: adywater@gmail.com

Alamat Ady Water:

  • Kantor pusat di Bandung: Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
  • Kantor cabang di Jakarta Timur: Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
  • Kantor cabang di Surabaya: Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Ady Water berdiri sejak 2012. Kami telah melayani lebih dari 7000 customer baik industri maupun rumah tangga. Diantara customer yang sudah pernah beli / berlangganan ke Ady Water:

  • PDAM di berbagai kota di Indonesia
  • PLTU di berbagai kota di Indonesia
  • Industri Petrokimia
  • Industri AMDK
  • Industri Food & Beverage
  • Industri Farmasi
  • Industri Bahan Kimia
  • Industri Minyak dan Gas
  • Hotel
  • Restauran
  • Kolam Renang
  • Depot Air Minum Isi Ulang
  • Tempat Ibadah
  • Universitas, Sekolah, dan Pesantren
  • Rumah Tangga

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog